YESTERDAY
, NOW , and TOMORROW
Pada tahun 3000, ada seorang Menteri
Pendidikan dengan murid yang pasif. Padahal, tekonologi sudah maju. Tetapi, di dalam
bola biru ini perilaku manusia semakin buruk. Pada jaman ini manusia sudah banyak
, pastilah ada yang kaya dan ada yang miskin , ini bisa jadi kemungkinan yang
pasti. Pada jaman ini manusia yang kaya akan bertambah kaya hingga keturunannya
, mungkin pula manusia yang miskin bertambah miskin hingga keturunannya. Bagaimana
tidak? manusia sudah banyak begini , 1 presiden disetiap negara pun akan
kewalahan memberikan dana kepada masyarakat yang kurang mampu yang pasti
jumlahnya akan banyak saat itu. Padatnya
bola ini , daratan pun tak cukup memuat kehidupan saat ini. Sehingga lautan pun
menjadi tempat tinggal mereka.
“Huh,
kehidupan dibumi ini semakin suntuk. Kapan aku bisa mereinkarnasi diriku
sendiri?” keluh dio.
Akhirnya, pun dia pergi ke suatu
ruangan. Lalu, dia memperbaiki pekerjaan
yang ada pada ruangan tersebut. Akhir-akhir ini dia selalu sibuk dengan ruangan
tersebut. Entah ada apa dengan ruangan itu. Seperti ada misteri tersembunyi.
“Aku ingin dunia ini damai dengan kesopan santuan
individualisme. Aku yakin suatu saat nanti dunia ini akan membaik. Tak ada satu
pun yang mustahil jika kita berusaha. Aku
yakin aku bisa memanfaatkan teknologi saat ini dikehidupanku ini.” Remasan
kertas yang dipukulkan ke dada dengan pandangan ke langit.
Ruangan yang cukup menarik. Atap kaca
melapisi ruangan. Terlihat payung gelap dengan taburan bintang nan indah. Tak
ada seorang pun yang tahu ruangan unik ini kecuali Dio. Sudah lama ia
mengotak-atik didalam ruangan ini dengan lekukan jari-jemari kreatifnya ini. Hampir
setiap malamnya dia lembur diruangan
ini.
Esoknya dia kembali bekerja seperti
biasa. Dia bekerja dikantor. Dan tidak lagi pergi keruangan itu lagi. Dia hanya
bisa pergi ke ruangan itu saat liburan saja. Yah, meskipun bersebelahan. Tak
seorang pun tahu isi ruangan itu.
Setelah
beberapa lama Kemudian, dia kembali ke ruangan itu. Dimana ruangan itu hanya
dipenuhi tombol-tombol. Dan dia ingin
tahu apakah tombol-tombol itu berfungsi. Meskipun ia yang membuat ruangan itu
dengan penuhan tombol , tetapi, dia tak pernah mencoba satu pun dari tombol
tersebut. Jari-jemarinnya pun perlahan-lahan meluncurkan kesalahsatu tombol
berwarna biru laut. Ruangan itu pun
langsung bergoyang menjatuhkannya dan berputar hingga sekian jam lamanya.
Tiba-tiba dia jatuh disuatu halaman yang cukup luas tampak seperti sekolah
dasar.
“Aaaww,
Dimana aku ini?” dia pun bertanya-tanya seperti tak asing lagi dengan tempat
ini. Kemudian, dia berjalan dengan lambatnya dan bertemu dengan kerumunan
banyak orang disekitar. Herannya lagi , tubuhnya yang mengecil dengan pakaian
merah putih.
“Tubuhku,
kenapa mengecil? Seragam? Kapan aku mengenakan ini? Wajahku? Tak berubah.”
Ocehannya didepan kaca tampak heran.
“Loh, itu
kan kepala besarku dulu. Itu juga temanku sedang bermain. Ini sekolah dasarku.
Berapa ratus tahun lamanya aku sekolah disini. Tepat pada tahun 2015. Aku duduk
dibangku sekolah dasar ini. Tetapi, wajahku sama aja. Hanya beda baju dan
suaraku seperti budaya yang sangat
berbeda dengan lantunan nada yang khas.”
“Hai Dit,
ikutan main sepak bola yuk.” Sapa salah satu temanku dengan ajakannya.
“Hhhmmm
Adit.” Tunjukannya pada dirinya sendiri.
“Iya Adit.
Kamu. Ayo gih main. Berani gak.”
“Ok. Siapa
takut.”
Akhirnya ,
Adit pun bermain sepak bola. Dia ingin
kembali menuju dikehidupannya lagi
ditahun 3000. Tetapi, dia berpikir untuk memperbaiki kehidupan dibumi ini. Setidaknya perilaku
manusia dengan manusia bisa dia perbaiki. Jadi , dia memanfaatkan
reinkarnasinya ditahun 2015 ini untuk
memperbaiki sumber kehidupan yang akan datang. Karena, bibit dari tahun
sebelumnya ke 2015 dan dikehidupan selanjutnya sangatlah fatal. Bibit yang
buruk ditahun sebelum dan sebelumnya itu membuat kehidupan di tahun 3000
menjadi rusak. Akal, perilaku, sopan
santun, dan semuanya itu sangat buruk. Seperti tak ada kehidupan di bola bumi ini.
Tentang pengalaman yang sepertinya
pernah dirasakan dalam kehidupan sebelumnya. Cara kerja otak manusia, termasuk
alam bawah sadar, serta pengaruh obat atau dampak pengalaman traumatis, belum
sepenuhnya dipahami. Mimpi dan khayalan berdasarkan informasi yang sangat
banyak di otak dapat terasa sangat nyata dan sepertinya benar-benar terjadi.
Jadi, dia yakin bisa memperbaiki kehidupan didunia ini. Sedikit demi sedikit ia
menjejaki. Tak ada seorang pun yang tahu. Jika dia datang dari tahun 3000. Tapi semua orang tahu
Adit ini. Berarti dia juga pernah hidup di tahun 2015 ini.
“Adit, cepat sini nak. Bunda buru-buru
nih.” Ajaknya seorang perempuan cantik ini dengan panggilan seperti anaknya.
“Iya Bun.” Adit pun lari menuju mobil
bundanya.
Adit yang dulu tak seperti ini. Bunda
Adit dulu mengenal Adit itu anak yang nakal. Tapi, beda dengan sekarang. Adit
yang sekarang ini sopan, patuh. Bunda pun heran. Adit yang sudah tahu kehidupan
yang akan datang pun tahu apa yang terjadi. Tampak bukan seperti kehidupan. Adit
ingin mengubah situasi dari yang terkecil. Agar bibit tahun ke tahun pun ada
perubahan.
Dulu Adit suka menjaili temannya hingga
ketakutan. Sampai berniatan pindah karena kelakuannya Adit. Tapi tidak untuk
saat ini. Adit saat ini selalu mengajak
dalam kebaikan. Adit ingin dunia ini baik kedepannya. Tapi tidak seluas itu
untuk ke dunia. Terlalu luas yang ia pikirkan. Jadi, Adit memulainya dari yang
terkecil. Dari lingkungan sekitarnya dulu. Adit tidak mau Negara ini selalu
berandai-andai memiliki teknologi yang canggih seperti Jepang tanpa tindakan.
Manusia kebanyakan begitu. Berandai-andai tanpa melakukan hal sedikit pun.
Sedikit demi sedikit ia merubah situasi
lingkungan yang buruk menjadi lebih baik. Agar bibit-bibit kedepannya menjadi
baik. Harapan Adit seperti itu. Setelah lama kemudian pengaruh baiknya itu
menyebar. Teman-teman sekitarnya banyak yang dari luar kota. Ada pula yang dari
luar negeri. Adit selalu mengajarkan kebaikan.
Suatu saat nanti Adit yakin , perilaku
baiknya ini membuahkan hasil. Dengan berjalannya waktu ini , Adit juga membuat
mesin waktu untuk kembali ke tahun 3000. Dia membuat ruangan seperti biasa yang
telah ia pelajari di tahun 3000.
Sebelum ia kembali , dia ingin melihat
situasi sekitar. Pemandangan lebih asri. Lebih sejuk dari sebelumnya.
Lingkungan sekitar juga bersih. Indah dengan senyuman surya di pagi ini.
Melengkapi langitan biru yang segar.
Adit pun kembali ke ruangan itu. Dengan
langkahan jarinya di tombol yang cukup menarik. Lagi-lagi ruangan itu
menggoyangkan tubuhnya tampak seperti putaran. Menjatuhkan dirinya
disudut-sudut ruangan. Sekian lama jam, ia tampak seperti terdorong dari
ruangan.
“Pak Dio. Bapak dari mana saja?” sapa
pegawainya.
Tampak
seperti ada yang berbeda. Padahal dia
cukup lama di tahun 2015. Tapi , seperti hanya beberapa jam yang lalu Dio
pergi. Waktu tampak berhenti sejenak saat kehidupan 2015 terulang lagi.
“oh aku. Aku habis menyelesaikan
pekerjaan.” Jawabnya gugup. Tak seperti biasanya pegawainya seperti begini.
“Bapak kenapa? Ada masalah ya di perusahaan
ini?”
“Oh tidak. Semuanya baik-baik saja.”
Semuanya
tampak seperti berubah. Dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dio pun
bersyukur. Akhirnya kehidupan mulai berubah. Semua orang lupa kejadian
sebelum-sebelumnya yang tergenang oleh suatu masalah.
“Tuhaan, terimakasih. Cukup aku ,
engkau dan waktu yang tahu tentang semua kejadian di bola bumimu ini.”